Sabtu, 15 Oktober 2011

Indonesian Premier League 2011-2012

Akhirnya hari ini kick-off Liga Prima Indonesia akan dimulai, hanya tinggal beberapa jam lagi. Suatu kehormatan Bandung menjadi kota yang dipercaya menggelar laga pembukaan. Jangan ditanya antusias bobotoh di Bandung, saya yakin sore nanti Si Jalak Harupat akan menjadi tempat yang dibanjiri puluhan ribu bobotoh.

Banyak permasalahan yang masih menjadi piolemik menjelang dibukanya laga pembuka Liga Prima Indonesia. Jumlah klub yang membengkak menjadi 24 klub. Dengan jumlah tersebut pertandingan yang dilaksanakan setiap klub menjadi 46 pertandingan dalam satu musim. Dengan demikian otomatis biaya untuk operasional setiap klub juga akan bertambah.

Banyak klub yang memprotes banyaknya jumlah klub tersebut. PSSI dituding melanggar hasil Kongres Bali dengan mengikutsertakan PSM, Persema, dan Persibo yang telah dipecat pada kongres tersebut. Namum menurut saya klub-klub tersebut
merupak korban para elit PSSI yang memperebutkan kedudukan. Kalau tidak salah juga sebelum Kongres Nasional PSSI klub tersebut juga sudah dicabut sanksinya. Masih mengenai Kongres Bali juga banyak klub yang menolak pelaksanaan kompetisi tahun ini yang dipegeng oleh PT. Liga Prima Indonesi yang sebelumnya dipegang oleh PT. Liga Indonesia.

Polemik memang, dari 24 peserta tersebut 14 klub telah menyakan sikap menentang format kompetisi yang diusung PSSI tersebut. Ke-14 klub tersebut bersiap mulai melaksanakan kompetisi pada tanggal 1 Desember 2011 mendatang, entah liga tandingan atau apa namanya. Tapi apa kita akan melakukan kesalahan yang sama seperti kemarin?? Kalau melihat kebelakang apabila liga tersebut tetap dilaksankan maka yang rugi tak lain klub-klub itu sendiri. Di mata FIFA ataupun AFC pastilah kompetisi format PSSI Djohar Arifin lah yang akan diakuinya karena mereka telah mempunyai legitimasi dari hasi Kongres Nasional lalu. PSSI juga masih bisa terus menjalankan kompetisi dengan 10 klub diluar 14 klub tadi karena menurut peraturan minimal sebuah kompetisi itu diikuti 10 klub dan maksimal 30 klub.

Memang benar juga alasan 14 klub menolak kompetisi dijalankan oleh PT. Liga Prima Sportindo yang melakukan pembagian saham 70% untuk PSSI dan 30% untuk klub, padahal sesuai hasil Kongres Bali kompetisi dijalankan oleh PT. Liga Indonesia dengan pembagian saham 99% untuk klub dan 1% untuk PSSI. Namun apa layak untuk melakukan liga tandingan?? Apa tidak bisa dibicarakan dan dinegosiasikan??? Apalagi AFC telah memberikan deadline PSSI agar segera menjalankan kompetisi pada tanggal 14 Oktober 2011.  Mereka pun menganggap laga pembuka antar Persib vs Semen Padang tidak sah karena para pemainnya belum diverifikasi.

Lalu kapan mau dimulainya????

Seharusnya kita bisa legawa, membicarakan semuanya dengan kepala dingin, jangan saling menonjolkan ego masing-masing dan saling berunjuk kekuatan. Apa belum cukup dengan kasus kisruh Nurdin Halid yang lalu?? Masyarakat Indonesia sudah bosan ! ! Mereka merindukan sebuah kompetisi dimulai, mereka sudah tidak sabar untuk membela klub kebanggaan mereka. Mereka tidak peduli siapa yang menjalankan kompetisi ataupun persentasi pembagian saham.

Biarkanlah kompetisi tetap berjalan tanggal 15 Oktober 2011, hal-hal yang masih menjadi polemik selesaikanlah sambil kompetisi berjalan. Kita semua pastinya tidak ingin mendapat sanksi gara-gara PSSI tidak bisa memenuhi deadline AFC. Kalau sampai terkena sanksi AFC siapa pula yang paling dirugikan... Masyarakat Indonesia pastinya.

4 komentar:

Nu sanes na...